Senin, 03 Januari 2011

stat_inferensial

SUMBER UNTUK MEMPEROLEH MASALAH
a. Pengamatan terhadap kegiatan manusia;
b. Bacaan : Jurnal, majalah, buletin dsb;
c. Analisis bidang pengetahuan;
d. Ulangan serta perluasan penelitian;
e. Cabang studi yang sedang dikembangkan;
f. Pengalaman dan catatan pribadi;
g. Praktik serta keinginan masyarakat;
h. Bidang spesialisasi;
i. Plajaran dan mata ajaran yang sedang diikuti;
j. Pengamatan terhadap alam skeliling;
k. Diskusi-diskusi ilmiah.

MEMILIH VARIABEL
- Menentukan variabel yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis;
- Ditetapkan, diidentifikasi; diklasifikasi;
- Jumlahnya tergantung dari sempit luasnya penelitian;
- Dalam ilmu eksakta, variabel dapat divisualisasikan;
- Umumnya variabel dibagi dua jenis : Variabel Kontunyu (Continous variable) dan Variabel Deskrit (Descrete variable): atau variabel dependen dan variabel bebas; atau variabel aktif dan variabel atribut.
- Variabel Kontinyu : dapat ditentukan nilainya dalam jarak jangkau tertentu; dapat dinyatakan dalam pecahan atau desimal;
- Variabel Diskrit : nilainya tak dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan atau desimal; misalnya : jumlah anak; tingkat pendidikan;
- Variabel dependen dan variabel bebas. Variabel dependen adalah variabel yang tergantung atas variabel lain. Misal : konsumsi dan pendapatan : dengan bertmbahnya pndapatn,konsumsi bertambah�. Konsumsi menjadi variabel dependen, pendapatan menjadi variabel bebas. : Konsumsi merupakan fungsi dari pendapatan;
- Variabel Moderator dan variabel Random . Variabel moderator : variabel yang dianggap berpengaruh terhadapvariabel dependen, tetapi tidak mempunyai pengaruh utama, atau bukan sebagai penyebab utama. Variabel Random : tidak dimasukkan dalam persamaan hubungan;
- Variabel aktif : variabel yang dimanipulasi;
- Variabel atribut : tidak bisa / sukar dimanipulasi; biasanya berupa karakteristik manusia (intelegensia, status sosial, jenis kelamin, pendidikan, sikap dsb);

HIPOTESIS
1. Disusun berdasarkan Kerangka Berpikir;
2. Dibuat dalam setiap penelitian yang bersifat analitis; tidak perlu untuk penelitian deskriftif atau exploratory;
3. Kesimpulan atau pendapat yang masih kurang ; hypo = kurang dari, sementara; thesis = pendapat, pernyataan, teori ; kesimpulan masih sementara, belum final, masih perlu dibuktikan.
4. Dugaan yang mungkin benar, mungkin juga salah;
5. Jawaban sementara terhadap rumusan masalah atau sub masalah;
6. Masih harus diuji kebenarannya dengan data empirik atau penelitian;
7. Dinyatakan ditolak atau diterima. Ditolak jika salah / palsu; diterima jika fakta-faktanya benar;
8. Dirumuskan dalam kalimat positif, bukan kalimat tanya, menyeluruh, menyarankan, mengharapkan;

Fungsi :
a. Memperoleh kesimpulan tentang suatu masalah;
b. Memperjelas keadaan yang masih menjadi teka teki;
c. Mendapat arah dari suatu tindakan;
d. Membuat suatu prediksi yang mungkin;



Konsep:
1. Dugaan terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih; (Kerlinger, 1996:16)
2. Jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji lagi kebenarannya melalui penelitian ilmiah;
3. Hipotesis kerja / asli/alternatif: Ha atau H1;
4. Secara statistik , hipotesis: pernyataan mengenai keadaan populasi/ parameter yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian (statistic);
5. Statistik : yang diuji adalah hipotesis nol / hipotesis statistik : Ho (pernyataan tidak adanya hubungan, pengaruh, perbedaan antara parameter dengan statistik. Lawannya : Ha : ada hubungan.
Macam :
Ada 3 macam hipotesis :
1. Hipotesis Deskriftif : dirumuskan untuk menentukan titik peluang, atau dirumuskan untuk menjawab pertanyaan taksiran/estimatif; Tidak membandingkan;
Disiplin kerja pegawai Fak. Teknik Untan sangat tinggi;
Yang menjadi estimasi adalah : sangat tinggi
2. Hipotesis Komparatif : memberi jawaban terhadap permasalahan yang bersifat membedakan;
Ada perbedaan daya ikat antara Semen Tiga Roda dengan Semen Padang.
3. Hipotesis Asosiatif : memberi jawaban pada permasalahan yang bersifat hubungan;
Menurut sifat hubungannya, ada tiga jenis hipotesis penelitian (Ha) :
1) Hipotesis hubungan simentris : Hubungan bersifat kebersamaan antara dua variabel atau lebih, tapi tidak menunjukkan sebab akibat;
Ada hubungan antara banyaknya mengikuti perkuliahan dengan nilai akhir mahasiswa


2) Hipotesis hubungan sebab akibat (kausal) : menyatakan hubungan yang saling mempengaruhi antara dua variabel atau lebih :
Disiplin pegawai yang tinggi berpengaruh positif terhadap produktifitas kerja.
3) Hipotesis hubungan interaktif : menyatakan hubungan antara dua variabel atau lebih bersifat saling mempengaruhi;
Terdapat pengaruh timbal balik antar kenaikan pangkat dengan tersedianya jabatan.
Parameter dan Statistik :
Parameter : Ukuran yang berlaku pada populasi
Simbolnya : tetha :
Statistik : Ukuran berkenaan sampel

Statistik Parametrik :
- Statistik yang cocok untuk menguji hipotesis tentang parameter populasi;
- Didasarkan atas asumsiyang ketat tentang keadaan populasi;
- Asumsi utamanya : populasi atau sampel harus berdistribusi normal, dipilih secara acak,mempunyai hubungan linier, data bersifat homogen;
- Lebih banyak bekerja dengan data interval dan ratio;
- Pasangannya : Statistik nonparametrik
Statistik nonparametrik :
- Tidak menganut asumsi bahwa data populasi /sampel harus berdistribusi normal, dipilih secara acak, mempunyi hubunagn linier, data bersifat homogen
- Statistik bebas distribusi;
- Lebih banyak bekerja dengan data ordinal dan nominal
Jika parameter diuji berdasarkan data sampel, digunakan statistik inferensial/induktif;
Kesalahan Dalam Menguji hipotesis :
- walaupun berdasarkan analisis statistik kita telah menolak atau menerima suatu hipotesis, hal ini belumlah memberikan kebenaran mutlak 100%. Hal ini disebabkan kita terbiasa bekerja dengan data sampel sehingga kekeliruan sampling slalu ada betapapun kecilnya.
- Ada dua macam kesalahan dalam menguji hipotesis :
1. Bila dinyatakan Ho diterima dan dibuktikan melalui penelitian menerimanya, maka kesimpulan yang dibuat adalah benar;
2. Bika dinytakan Ho diterima dan dibuktikan melalui penelitian ditolak,kesimpulan yang diambil disebut : Kesalahan Model I;
3. Bila Ho ditolak dan dibuktikan melalui penelitian menolaknya, kesimpulan yang dibuat adalah benar;
4. Bila ho ditolak dan dibuktikan mlaluipenelitian menerimanya, maka kesimpulan yang diambil iu mrupakan Kesalahan Model II
Contoh :
Tindakan investor dalam menanam modal :
Tindakan Investor Sebenarnya Penanaman Modal
Ho Benar Ho Salah
Menanam Modal Tindakan Benar Kesalahan Model II
Tidak Menanam Modal Kesalahan Model I Tindakan Benar
- Kedua model kesalahan dibuat sekecil-kecilnya;
- Keduanya dinyatakan dalam Peluang;
- Dalm penelitian : Kesalahan Model I sering disebut sebagai : tingkat signifikansi, taraf signifikan, taraf arti, taraf nyata,probabilitas, taraf kesalahan atau taraf kekeliruan.
Tingkat kesalahan dinyatakan dalam dua atau tiga desimal atau dalam persen;
Lawannya adalah Tingkat/taraf kepercayaan :
Taraf signifikan ; 5%
Taraf kepercayaan : 95%

Tidak ada komentar:

Posting Komentar